Dasar-Dasar
Ilmu Tanah
DISUSUN
OLEH :
NAMA :
MUHAMMAD ARIS
NIM :
G111 12 333
KELOMPOK :
11 (SEBELAS)
ASISTEN : LAURA ANGGRAENI
LABORATORIUM
FISIKA TANAH
JURUSAN
ILMU TANAH
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
I.
PENDAHULUAN
1.1 Tinjauan Pustaka
Bulk
Density merupakan berat suatu massa tanah per satuan volume tertentu. Satuannya
adalah g/cm3. Volume tanah yang dimaksud adalah volume kepadatan
tanah termasuk ruang-ruang pori. Bulk density merupakan petunjuk kepadatan
tanah.Makin padat suatu tanah maka semakin tinggi bulk density, yang berarti
semakin sulit meneruskan air atau ditembus akar tanaman.Pada umumnya tanah
lapisan atas pada tanah mineral umumnya mempunyai nilai bulk density yang
rendah dibandingkan dengan tanah di bawahnya.
Bulk density berguna untuk menghitung berat tanh di
lapangan. Bulk density penting untuk menghitung kebutuhan pupuk atau air untuk
tiap-tiap hektar tanah, yang didasarkan pada berat tanah per hektar. Nilai bulk
density menggambarkan adanya lapisan padas tanah, pengolahan tanahnya, kandungan bahan organik dan mineral,
porositas, daya memegang air, sifat drainase dan kemudahan tanh ditembus akar.
Bulk density dipengaruhi oleh tekstur, struktur dan kandungan bahan organik.
Nilai
kerapatan massa tanah berbanding lurus dengan tingkat kekasaran
partikel-partikel tanah, makin kasar akan makin berat. Timbulnya proses
pembentukan struktur di horizon-horison bagian atas dari bahan induk akan mengakibatkan
kerapatan isi lebih rendah dari bahan induk itu sendiri. Tanah-tanah organik
nilai memiliki kerapatan isi yang sangat rendah dibandingkan dengan tanah
mineral. Tergantung dari sifat-sifat bahan organik yang menyusun tanah organik itu dan
kandungan air pada saat pengambilan contoh tanah.Oleh karena itu, pengambilan
contoh tanah tidak boleh merusak struktur asli tanah. Karena dengan
terganggunya struktur tanah maka dapat mempengaruhi jumlah pori tanah, demikian
pula berat per satuan volume.
Berdasarkan uraian di di atas, maka praktikum bulk density dilaksanakan untuk mengetahui
nilai bulk density karena dapat menggambarkan
adanya lapisan padas tanah, pengolahan tanahnya, kandungan bahan organik dan
mineral, porositas, daya memegang air, sifat drainase dan kemudahan tanah
ditembus akar.
1.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum untuk mengetahui nilai bulk density tanah Inseptisols dan factor-faktor yang mempengaruhinya.
Kegunaan
praktikum adalah dapat memberikan informasi dan dapat menjadi bahan acuan
tentang bulk density yang sangat berkaitan dengan penggunaan lahan pertanian.
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1.
Bulk Density
Bulk
density menunjukkan perbandingan dengan volume antara berat tanah kering
dengan volume tanah termasuk pori-pori tanah. Bulk density merupakan kepadatan tanah. Makin
padat suatu tanah makin tinggi bulk density, yang berarti makin sulit meneruskan air atau
ditembus akar tanaman. Pada umumnya Bulk Density berkisar dari 1,1 – 1,6 g/cc.
Bulk Density penting untuk menghitung kebutuhan pupuk atau air untuk tiap-tiap hektar tanah, yang didasarkan
pada berat tanah per hektar (Hardjowigeno, 2007).
Tanah organik
memiliki bulk
density yang sangat rendah jika
dibandingkan dengan tanah mineral.Variasi-variasi ada tergantung pada keadaan bahan organik dan
kandungan air pada waktu pengambilan cuplikan untuk menentukan bulk density. Nilai-nilai yang berkisar dari 0,1 sampai 0,6 gram per
sentimeter kubik adalah biasa (Foth, 2000).
Bahan
organik memperkecil berat isi tanah karena
bahan organik
jauh lebih ringan daripada mineral.Berat isi ditentukan oleh porositas dan
padatan tanah.Tanah yang bertekstur halus mempunyai berat isi yang lebih rendah
daripada tanah berpasir (Pairunan, dkk, 2005).
2.2.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bulk
Density
2.2.1.
Tekstur Tanah
Tekstur
tanah mempengaruhi bulk
density di dalam tanah, yang memiliki
tekstur beliat mempunyai bulk density
yang kecil dan tanah yang teksturnya berpasir mempunyai nilai bulk density besar. Semakin baik tekstur
tanah (tekstur berliat) maka tanah tersebut baik digunakan sebagai lahan
pertanian. Ini dikarenakan air akan mudah meneruskan air dan tanah akan mudah
ditembus oleh akar tanaman (Hardjowigeno, 2007).
2.2.2.
Struktur Tanah
Kerapatan
volume ditetapkan dalam g/cm maka kerapatan isi lapisan berstruktur halus
biasanya berkisar 1,0 – 1,3, sedangkan jika tekstur tanah itu kasar, maka
kisaran itu selalu diantara 1,3 – 1,8. Semakin berkembang struktur tanah
lapisan oleh yang bertekstur biasanya memiliki nilai berat jenis palsu yang
rendah, dibandingkan pada tanah-tanah berpasir.Semakin remah struktur tanah maka semakin
rendah presentasi bulk
density tanah tersebut (Hardjowigeno,
2007).
2.2.3.
Bahan Organik
Bahan
organik juga dapat memperkecil kerapatan isi berat isi tanah. Presentasi bulk density akan besar apabila bahan
organik yang terdapat pada tanah tersebut sedikit,dan begitupun sebaliknya
(Hardjowigeno, 2007).
Tanah-tanah organik memiliki
kerapatan massa yang sangat rendah dibanding dengan tanah-tanah mineral.
Variasi-variasi yang ada perlu diperhatikan tergantung pada bahan organik dan
kelembaban tanah.Berat isi menggambarkan keadaan, struktur dan porositas
tanah.Pengaruh sifat-sifat fisik tanah tersebut dapat dinilai dari
kaitan-kaitan pertumbuhan tanaman dengan berat isi tanah.Bahan organik
memperkecil berat isi karena bahan organik jauh lebih ringan daripada mineral,
dan bahan organik memperbesar porositas tanah (Buckman, dkk, 1992).
2.3. Pengaruh Bulk
Density terhadap Produktivitas Tanaman
Dampak
dari rendahnya kandungan bahan organik (BO) ini antara lain tanah menjadi keras
dan liat sehingga sulit diolah. Bahan organik
lebih ringan daripada bahan mineral. Disamping itu bahan organik akan
memperbesar pori tanah. Nilai Bulk density akan lebih rendah bahan organik
penyusun tanah tinggi karena bahan organik dapat memperkecil berat tanah dan dapat memperbesar porositas tanah
serta memiliki berat yang kecil dibanding dengan bahan mineral. Tanah dengan
nilai bulk density yang kecil baik untuk lahan pertanian sebab bulk density
yang kecil memilik kandungan bahan organik yang dikandungnya akan semakin besar
sehingga akan menyebabkan airasi dalam tanah
tersebut menjadi lebih baik.
Tanah yang memiliki bulk density
tinggi atau besar mempunyai kandungan bahan mineral yang banyak, namun
porositasnya rendah karena semakin tinggi nilai bulk densitynya
maka porositasnya akan berkurang.
Semakin padat suatu tanah maka
porositasnya akan semakin berkurang sehingga akar-akar tanaman susah untuk
menembus tanah akibatnya tanaman tidak akan tumbuh dengan subur karena kekurangan
unsur hara dari tanah
(Buckman, dkk, 1992).
III.
METODOLOGI
3.1.
Tempat dan Waktu
Pelaksanaan praktikum Bulk Density dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 20 Nopember 2012 pukul 13.00 Wita - selesai dan bertempat di
Laboratorium Fisika Tanah Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas
Hasanuddin.
3.2.
Alat Dan Bahan
Adapun alat yang
digunakan dalam
penelitian Bulk Density, yaitu: Ring sampel, oven dan timbangan.
Adapun bahan yang
digunakan, yaitu: Sampel
tanah utuh.
3.3.
Prosedur Kerja
1.
Mengambil contoh tanah
utuh dari pengamatan
profil yang diambil dengan ring sampel, dimasukkan ke dalam oven 2 hari sebelum
pratikum.
2.
Setelah diovenkan, memasukkan contoh tanah ke dalam desikator untuk didinginkan kemudian
ditimbang tanah beserta ring sampelnya.
3.
Selanjutnya mengeluarkan tanahnya kemudian timbang ring sampelnya.
4.
Menghitung Bulk Density dengan persamaan :
BD = Berat
tanah kering oven gr/cm3
Volume tanah
Keterangan
:
Volume tanah = p r2 t
T = tinggi ring sampel (cm)
r = jari-jari (cm)
p = 3,14
IV.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil
Berdasarkan hasil pengamatan dapat
di ketahui bahwa nilai bulk density tanah inseptisol adalah sebagai berikut:
Tabel 2: Hasil Analisis
Ukuran Bulk Density Tanah Inceptisols
Jenis
tanah
|
Bulk
density (g/cm3)
|
Inseptisols
|
1,93
g/cm3
|
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2012
4.2.
Pembahasan
Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan maka diperoleh hasil yaitu 1,93 g/cm3. Hal ini disebabkan karena terjadi akumulasi liat pada lapisan ini akibat
proses infiltrasi air ke bawah,
menyebabkan partikelnya menutupi pori-pori yang ada, sehingga menambah tinggi
kepadatan tanah. Hal ini sesuai dengan pendapat Sutedjo (1987) yang
mengatakan bahwa kandungan bahan organik yang cukup mempengaruhi nilai butiran
tanah karena bahan organik yang sangat ringan sehingga mempengaruhi kepadatan
tanah.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi Bulk Density yaitu Tekstur tanah mempengaruhi bulk density di dalam tanah, Kerapatan
volume ditetapkan dalam g/cm maka kerapatan isi lapisan berstruktur halus
biasanya berkisar 1,0 – 1,3, Bahan organik juga dapat memperkecil kerapatan isi
berat isi tanah (Hardjowigeno, 2007).
V.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada
praktikum ini, maka dapat disimpulkan bahwa:
1.
Tanah pada lapisan I
memiliki nilai bulk density sebesar 1,93 gram/cm3.
2. Adapun faktor–faktor
yang mempengaruhi bulk density yaitu tekstur,
struktur dan kandungan bahan organik.
5.2
Saran
Sebaiknya tanah yang memiliki Bulk Density
rendah dapat dijadikan sebagai lahan pertanian karena memgandung bahan organik
yang tinggi, sehingga aerasi dalam tanah menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Buckman, H. O. dan N. C. Brady., 1992. Ilmu Tanah. Bhatara Karya Angkasa,
Jakarta.
Foth, H.D., 1984.Dasar-Dasar Ilmu
Tanah.. Edisi VI. Erlangga, Jakarta.
Hadjowigwno, 2007.Ilmu Tanah.Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta.
Hanafiah, 2005.Dasar
- Dasar Ilmu Tanah.Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Pairunan ,A.K., JL.Nanere,
Arifin. S.R.Samosir, R.Tangkai Sari, J.R.Lalopouo,B.Ibrahim,
Sutedjo, MM dan AG Karta Saputra.,
1987.Pengantar Ilmu Tanah.
Bina Aksara;Jakarta
LAMPIRAN
Lampiran : Perhitungan Nilai Bulk
Density
Lapisan I
Berat tanah kering oven = 372,2
gram
Volume tanah = 192,3 gr/cm3
Bulk
density = Berat
tanah kering oven gr/cm3
Volume tanah
= 372,2 gr/cm3
192,3
= 1,93 gr/cm3
0 komentar:
Posting Komentar